Utama

Gedung TK di Baron Nganjuk Roboh, Proses Belajar Anak Dialihkan ke Balai Desa

Gedung TK di Baron Nganjuk Roboh, Proses Belajar Anak Dialihkan ke Balai Desa

Atap Gedung TK di Kemlokolegi Baron Nganjuk Ambruk, Aktivitas Belajar Dipindahkan ke Balai Desa. Insiden ambruknya atap gedung TK Dharma Wanita yang berlokasi di Desa Kemlokolegi, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk terjadi pada Senin pagi, 26 Mei. Penyebab utama kerusakan tersebut diduga akibat kerangka atap yang telah rapuh dan lapuk karena faktor usia bangunan. Meski struktur atap runtuh, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Informasi mengenai kejadian ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Kemlokolegi, Januar Arif Gunawan. Ia mengungkapkan bahwa tanda-tanda kerusakan sebenarnya sudah mulai terlihat sejak awal Mei. Menyadari potensi bahaya, pihak sekolah segera mengambil langkah preventif dengan memindahkan seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) ke balai desa sebagai lokasi sementara.

“Kondisi atap sudah tampak rusak sejak awal bulan, jadi demi keselamatan anak-anak, KBM langsung kami alihkan ke balai desa,” ujar Januar saat memberikan keterangan kepada media.

Kepala Desa Kemlokolegi, Januar Arif Gunawan, mengungkapkan bahwa proses renovasi sebagian bangunan TK Dharma Wanita sempat dilakukan sekitar bulan Februari. Saat itu, pihak desa mulai mencurigai kondisi kerangka atap yang tampak mengkhawatirkan karena menunjukkan tanda-tanda pelapukan akibat usia.

Meski telah menyadari adanya kerusakan struktural, keterbatasan anggaran membuat rencana perbaikan total terpaksa ditunda. Sayangnya, memasuki awal Mei, kondisi atap memburuk secara signifikan hingga terlihat nyaris roboh hanya dari pengamatan mata.

Melihat potensi bahaya yang semakin besar, pihak desa bersama pengelola sekolah akhirnya memutuskan untuk memindahkan seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) ke balai desa sebagai lokasi sementara. Aktivitas belajar akan tetap berlangsung di tempat tersebut hingga proses perbaikan atap rampung dan bangunan dinyatakan aman kembali digunakan.

Sebelum sempat dilakukan perbaikan menyeluruh, atap ruang kelas TK Dharma Wanita di Desa Kemlokolegi akhirnya ambruk terlebih dahulu. Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari, 26 Mei, sekitar pukul 04.00 WIB.

Beruntung, saat kejadian sekolah dalam kondisi kosong karena berlangsung di luar jam kegiatan belajar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kepala Desa Kemlokolegi, Januar Arif Gunawan, menyebutkan bahwa bagian atap yang runtuh berada tepat di area ruang kelas utama.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah desa segera mengambil tindakan dengan memasang garis pembatas di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini diambil untuk mencegah warga maupun anak-anak mendekati area rawan, mengingat kondisi struktur atap yang tersisa masih berpotensi mengalami kerusakan lanjutan.

Agung Sutrisno (40), salah satu orang tua murid TK Dharma Wanita di Kemlokolegi, merasa bersyukur karena ruang kelas tempat anaknya biasa belajar sudah tidak digunakan sejak beberapa hari sebelum atap bangunan tersebut roboh. Ia menyadari bahwa kejadian ini bisa saja memakan korban jika aktivitas belajar masih berlangsung di ruang tersebut.

“Untungnya ruang kelas sudah dikosongkan sebelumnya. Kalau tidak, entah apa yang bisa terjadi pada anak-anak,” ungkap Agung saat ditemui usai kejadian.

Saat ini, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara dialihkan ke balai desa. Meski demikian, Agung menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi lokasi pengganti tersebut. Menurutnya, balai desa belum memenuhi standar keamanan bagi anak-anak, terutama karena area sekitarnya terbuka dan tidak memiliki pagar pelindung.

“Di balai desa itu tidak ada pagar pembatas. Anak-anak bisa langsung bermain ke arah jalan raya. Jelas ini membuat kami, para orang tua, sangat khawatir,” keluhnya. Ia pun berharap agar proses renovasi sekolah bisa segera dilakukan agar para siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman.

Posting Komentar